Senin, 02 November 2015

Uang penghancur kebahagiaan

Uang...uang...dan uang.
Benar adanya jika uang adalah sebuah kebutuhan yang utama bagi kelangsungan hidup manusia.
Makanan yang kita makan pun tak luput dari ambil andilnya sebuah uang. Begitu berartinya sebuah uang sehingga tak sedikit yang menjual tubuhnya untuk mendapatkan secuil nasi pengisi perut.
Miris rasanya, ketika beberapa orang mengatai saya sebagai anak yang tidak ingin membalas budi kedua orangtua. wajar mereka mengatai saya seperti itu, Soalnya mereka tidak tahu aturan yang saya buat dalam hidup saya. Bagi saya semuanya berproses, meskipun dengan proses yang sangat lamban. saya tahu maksud mereka apa, Dan semuanya berkaitan dengan uang.
saya punya cara tersendiri untuk membahagiakan kedua orangtua saya. Bukan dengan menggunakan benda yang disebut uang.
Jangan salah cuy, Apakah kalian pikir dengan  memberikan kedua orangtua kita uang sebanyak-banyaknya, mampu membuat mereka bahagia? Coba pikir dan dalami, seorang anak yang sibuk dengan semua usahanya mengumpulkan uang dan tak ada waktu untuk sekedar bertanya, "ibu, ayah, apakah kalian sehat-sehat saja?" Kadang  orangtua kita hanya ingin anaknya meluangkan waktu bersama mereka. Memang betul, mencari kerja dan mendapatkan uang adalah salah satu hal yang bisa dibanggakan. Tapi kembali lagi, meluangkan waktu bersama kedua orangtua dihari tuanya itu lebih berarti.
Apakah saya sedang ingin lari dari kenyataan kalau saya belum bisa menghasilkan uang? Benar, itu mungkin.
Tapi satu hal, rezeki sudah diatur oleh Allah swt, sekarang saya diberikan waktu oleh Allah untuk membuat kedua orangtua saya tersenyum bahagia dengan kehadiran saya di samping mereka.
Sepertinya ini agak sedikit melenceng dari pembicaraan awal, tapi cobalah untuk mengerti.
Saya ikut berbangga dengan kalian yang mampu menghasilkan uang. Saya hanya berharap kalian tidak melupakan untuk memperhatikan kedua orangtua, tanpa mengikutsertakan uang.
Dan ada kisah yang membuat tamparan keras dihati saya. Ketika seorang teman perempuan lincah dan ceria dimata saya, ia yang merasa sangat bahagia ketika ia mampu menghasilkan uang, mempunyai pacar yang berdompet tebal, bermobil mewah, dan dari kalangan keluarga berada. Tapi apa yang didapatkannya??? Kenyataan kalau ia telah hamil diluar nikah, dengan pria yang tak ingin bertanggung jawab. Apakah sekarang uang mampu membahagiakan perempuan itu? Tidak!!!
Masih teringat jelas dulunya dia begitu membanggakan uang di depan saya. Saya hanya diam dan tak mampu mengomentari setiap kebanggaannya. Ia seolah menertawakan saya yang sama sekali belum mampu menghasilkan uang, tak  memiliki seorang pacar, jangankan pacar, seseorang yang naksir pun tak ada. Apakah kalian pikir saya malu dengan keadaan itu? Tidak. Bahkan saya merasa bangga, saya mampu menjauhkan diri saya dari dosa. Kalian mungkin mencibir, tapi itulah saya. Saya bukan gadis sholehah, tapi saya tahu agama dan ingin memperbaiki diri saya yang sudah berlumur dosa.
Ingat sobat, jangan jadikan uang sebagai patokan, kebahagiaan tanpa menggunakan uang pun bisa kok.
Berikan senyum terindah kalian kepada kedua orangtua kita.
uang hanya akan membawa kalian terbang tinggi, dan ketika kalian berada paling atas, kalian akan sangat mudah dihempaskan ke tanah.
Setelah saya pikir-pikir, kenapa uang selalu menjadi dalang dari setiap masalah? Sebenarnya bukan karena uangnya, tapi karena manusianya. Banyak yang berubah menjadi monster tak memiliki hati hanya karena gara-gara uang. Saling bunuh pun dipicu karena uang.
Jadi inti pertanyaan saya, uang ini sebenarnya siapa? Apa pahlawan pattimura?? Bukan. Lalu siapa?
Sudah cukup bagi saya dengan kesottakan yang saya punya. Silahkan mencari siapa uang itu sebenarnya.
💵💵💵💵💵💵

Tidak ada komentar:

Posting Komentar